Tempatnya Berita Menarik, MotoGP, Sepak Bola, Artikel Pengetahuan, Download Film dan Game, Tutorial Internet, Software, Hardware, Grafis dll.

Breaking

LightBlog

Popular Posts

Sunday, 13 February 2011

Timnas Hampir Menembus Piala Dunia 1986

TIMNAS 1986
Kenapa TIMNAS indonseia hancur lebur, prestasinya selalu menurun tiap tahun, tapi gak menemukan jawaban nih Kejayaan sepakbola Indonesia di asia tenggara tinggal kenangan, padahal kalo melihat kebelakang, timnas indonesia hampir menembus piala dunia di tahun 1986 namun kandas di babak play off melawan Korse.
Kisah berawal pada tahun 1984 ketika PSSI membentuk tiga timnas, dua di antaranya adalah timnas Indonesia Galatama (dikenal dengan nama timnas PPD) dan timnas Indonesia Perserikatan. Maklum, setahun ke depan (1985), Indonesia akan menghadapi dua event besar yaitu Pra Piala Dunia 1986 dan SEA Games XIII/1985. Pada masa ini, event SEA Games (Asian Games dan Olympic Games) belum menerapkan para pemain U-23 plus. Selain kedua timnas itu, PSSI pun membentuk timnas Indonesia ABRI yang dipersiapkan untuk turnamen persahabatan Piala Malindo (Malaysia-Indonesia).
Pada masa ini, timnas Indonesia yang “beruntung” pada Pra Piala Dunia 1986 ialah timnas Indonesia Galatama. Sementara timnas Indonesia Perserikatan dikirim ke Pesta Sukan I/1985 di Brunei Darussalam (peringkat ke-4) dan SEA Games XIII/1985 di Thailand (peringkat ke-4).
Meskipun berlabel timnas Indonesia Galatama, sesungguhnya timnas PPD 1986 itu tidak “murni” Galatama karena kenyataannya ada tambahan yaitu tiga pemain (Hermansyah, Marzuki Nyakmad, dan Sain Irmis) yang dipinjam dari timnas Indonesia Garuda (timnas Indonesia U-23) dan satu-satunya pemain kompetisi Perserikatan (Adolf Kabo dari Perseman Manokwari).
Berikut ini adalah ke-24 pemain timnas PPD 1986 yang diasuh Benny Mulyono (manajer), Sinyo Aliandu (pelatih), dan Salmon Nasution (asisten pelatih): Donny Latuperissa, Ferel Raymond Hattu (NIAC Mitra), Haryanto (eks UMS ’80), Elly Idris, Rully Nere, Zulkarnaen Lubis, Bambang Nurdiansyah, Herry Kiswanto, Ristomoyo, Syafrudin Fabanyo, M. John (Yanita Utama), Yusuf Bachtiar, Agusman Riyadi (Perkesa ’78), Aun Harhara, Wahyu Tanoto (Tunas Inti), Dede Sulaiman (eks Indonesia Muda), Lasdi Arman (Semen Padang), Warta Kusuma, Dudung Abdullah (Warna Agung), Tonggo Tambunan (Arseto), Hermansyah, Marzuki Nyakmad, Sain Irmis (timnas Indonesia Garuda), dan Adolf Kabo (Perseman).
Dalam perkembangannya, PSSI menambah para pemain baru yaitu para pemain dari Indonesia Garuda (Budiawan, Patar Tambunan, Azhary Rangkuty, Anjar Rachmulyono, dan Hengky Siegers), serta Noach Merriem (Galasiswa), Didik Darmadi (Persija), dan Suliyanto (Warna Agung).
Dalam perkembangannya pula, ada pemain yang bertahan, tetapi ada juga pemain yang dicoret. Mereka adalah Syafrudin Fabanyo, Dudung Abdullah, Tonggo Tambunan, Budiawan, Azhary Rangkuty, Hengky Siegers, dan Suliyanto.
Lalu, bagaimana dengan pertandingannya? Inilah hasilnya.
15/03/1985: Indonesia vs Thailand 1-0 (Dede Sulaiman 84)
18/03/1985: Indonesia vs Bangladesh 2-0 (Bambang Nurdiansyah 48 penalti, Dede Sulaiman 58)
22/03/1985: Indonesia vs India 2-1 (Bambang Nurdiansyah 42, 49; Krishanu Dey 34)
29/03/1985: Thailand vs Indonesia 0-1 (Herry Kiswanto 25)
02/04/1985: Bangladesh vs Indonesia 2-1 (Kaisar Hamid 75, Azmat Ali 83; Bambang Nurdiansyah 10 penalti)
06/04/1985: India vs Indonesia 1-1 (Narinder Thapa 87; Dede Sulaiman 20)
21/07/1985: Korea Selatan vs Indonesia 2-0
30/07/1985: Indonesia vs Korea Selatan 1-4 (Dede Sulaiman)

No comments:

Post a Comment

Facebook

LightBlog